Total Pageviews

Monday, February 2, 2009

Konsekuensi Logis Keenam

Kemarenan ada yang nanya gimana perasaan gw melihat orang yg gw sayangi n cintai merajut cinta dan kasih sayang dengan orang lain. gw jawab dengan jelas bahwa gw bahagia, berharap, dan berdoa. bahagia karena melihat dia berbahagia, berharap dia benar-benar bahagia, dan ga lupa berdoa kepada Yang Maha Kuasa.


jawaban yg socially n rasionally desirable ny tinggi. jawaban yg trkesan sengaja disesuaikan dgn jawaban yg ingin didengar oleh lingkungan sosial dan pikiran rasional.. dengan bahasa yg lebih sederhana dapat dikatakan bahwa jawaban gw itu bohong belaka. rasionalisasi biar ga terlalu sakit aja.

ga salah kalo ada yg beranggapan seperti itu. sudah jadi kodratnya manusia kalo akan sakit dan terluka karena tidak tercapai keinginan dan harapannya. gw juga merasakan hal itu. tapi apa kita mau merasakan kesedihan dan kekecewaan terus menerus karena keinginan kita tidak tercapai? apalagi tidak ada yg bisa kita lakukan lagi utk merubah semua itu. jadi, terima sajalah, dan lanjutkan hidup. alasan ini juga bs menjadi alasan atas jawaban gw trhadap pertanyaan yg gw sebutkan di awal. jawaban ini diberikan oleh orang yg sudah berada dalam tahap Learned Helplesness. tahap saat akhirnya kita belajar bahwa tidak ada lagi yg dapat kita lakukan selain menerima keadaan. yap, gw juga pernah berada dalam tahapan ini. jadi wajar aja kalo ada yg curiga akan kebenaran alasan ini.

tapi dengan jujur gw katakan, alasan dari jawaban gw itu bukanlah seperti yg jadi kecurigaan. gw bahagia melihat dia bahagia dengan orang lain adalah karena gw emang sayang ma dia. bukankah makna dari menyayangi dan mencintai adalah membuat orang yg kita sayang dan cintai bahagia?! dan apa salahnya kalau ternyata dia bahagia bukan karena kita?! yap, inilah alasan gw. setidaknya inilah yg gw yakini.

Konsekuensi Logis dari menyayangi dan mencintai seseorang adalah adanya usaha utk membahagiakan orang tersebut. bahkan bila harus meninggalkannya sekalipun.

No comments:

Post a Comment